PALANGKA RAYA, INFOBORNEO — Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan bahwa setiap pengadaan perangkat digital untuk sekolah, seperti papan tulis interaktif dan TV digital, wajib disertai jaminan garansi. Hal ini menjadi bagian dari strategi belanja cerdas agar perangkat yang dibeli tidak mubazir dan dapat dimanfaatkan secara optimal dalam jangka panjang.
“Kalau kita beli barang, jangan cuma beli lalu ditaruh. Harus ada mitigasi. Harus ada garansi, minimal tiga tahun. Ketika rusak, penyedia wajib mengganti,” tegas Plt Kepala Disdik Kalteng, saat dikonfirmasi, di Kota Palangka Raya, Jumat (25/07/2025).
Langkah ini merupakan bagian dari pendekatan baru dalam pengadaan barang pemerintah. Disdik Kalteng tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi membangun ekosistem digital yang menyeluruh, termasuk memastikan kebiasaan penggunaan, interaksi di kelas, dan keberlangsungan daya listrik melalui panel surya.
Sebagai contoh, untuk setiap dua papan tulis interaktif yang dikirim ke sekolah, Disdik Kalteng juga menyediakan satu unit panel surya. Panel ini mampu menyediakan daya listrik mandiri, bahkan cukup kuat untuk menyalakan kulkas.
“Kita hitung rasionya. Sekolah tidak perlu bayar listrik PLN untuk operasional alat ini. Ini jadi modifier effect yang meringankan sekolah,” ungkap Reza.
Tak hanya itu, untuk menjawab kendala akses internet, sebanyak 39 sekolah di daerah blank spot telah diberikan perangkat Starlink. Ini dilakukan agar perangkat digital yang dibagikan tidak menjadi barang mati akibat ketiadaan koneksi.
Belajar dari pengalaman kasus dugaan korupsi proyek Chromebook, yang gagal karena tak didukung ekosistem dan pemetaan kebutuhan sekolah, Disdik Kalteng telah melakukan perencanaan berbasis analisis jangka panjang.
“Pengadaan sekarang bukan cuma soal beli. Kita pikirkan sustainabilitas-nya. Barang harus berguna, ada efeknya, dan bisa dipakai dalam sistem belajar yang benar. Itu baru namanya belanja cerdas,” pungkasnya.