Catholic Center Palangka Raya Bangun Landscape Jalan Salib, Kolaborasi Seni dan Spiritualitas

INFOBORNEO, Palangka Raya – Catholic Center Palangka Raya resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pembangunan landscape Jalan Salib pada Senin malam, 23 Juni 2025 menandai langkah baru dalam pengembangan kawasan keagamaan yang penuh nilai historis dan spiritual. Proyek ini menjadi wujud rasa syukur atas hibah tanah dari Pemerintah Kota dua dekade silam.

Direktur Catholic Center, RD A. Danang Widhi Anggoro, menjelaskan bahwa 20 tahun lalu Pemerintah Kota memberikan hibah tanah kepada berbagai agama, termasuk 60 hektare untuk umat Katolik.

“Awalnya kita kelola dengan menanam kebun sagu, tapi tidak berlanjut. Kini, niat baik itu kami hidupkan kembali sebagai ungkapan syukur,” ujarnya.

Seiring berakhirnya hak pakai pada tahun 2024, status lahan tersebut mengalami perubahan penting. Kementerian Kehutanan telah mencabut status Hutan Lindung pada area dimaksud, memungkinkan Catholic Center untuk mensertifikatkan lahan tersebut sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan dan berwawasan budaya serta menjaga kelestarian alam Kalimantan.

Pembangunan landscape Jalan Salib akan diwujudkan melalui kerja sama dengan Blendung Art Sculpture, studio seni rupa yang berbasis di Yogyakarta. Direktur Utama Blendung Art, Greg Susanto, menyatakan antusiasmenya terlibat dalam proyek yang menggabungkan nilai keagamaan dan kekayaan seni rupa.

“Kami membawa 19 seniman, mulai dari pematung, pelukis, hingga tenaga cetak, untuk mewujudkan karya-karya tiga dimensi yang tidak hanya bercerita secara visual, tetapi juga menyampaikan refleksi iman,” terang Greg dalam pertemuan di Goa Maria, kawasan Catholic Center.

Ia menambahkan bahwa proyek ini diharapkan menjadi berkat, bukan hanya bagi umat Katolik, tetapi juga masyarakat luas dan lingkungan sekitar.

Blendung Art sebelumnya telah menghasilkan karya-karya monumental yang memperindah sejumlah kota besar Indonesia, seperti Jakarta, Medan, Manado, Wonosobo, bahkan Bundaran Mas yang menjadi icon kota Murung Raya. Dengan pengalaman tersebut, proyek di Palangka Raya akan menjadi penanda kolaborasi lintas kota dan budaya antara Kalimantan dan Yogyakarta.

RD Danang menyambut baik kerja sama ini sebagai momen yang sarat makna.

“Dengan dukungan seniman dari Jogja, kami berharap Jalan Salib ini menjadi simbol refleksi dan pengingat spiritual, serta menambah daya tarik religius dan artistik di Catholic Center,” pungkasnya.

Pembangunan ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wisata rohani sekaligus pelestarian nilai-nilai lintas iman yang telah menjadi ciri khas Palangka Raya sebagai kota toleransi dan keberagaman.(Redaksi)

Comments (0)
Add Comment