INFOBORNEO, Palangka Raya – Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Kota Palangka Raya Muhamad Asran Dirun menjadi tim pendamping Bimbingan Teknis Penguatan Kurikulum Merdeka penyusunan Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar mata pelajaran Al-Quran Hadis yang digagas KKM MI Kota Palangka Raya di Aurila Hotel, Kamis-Jumat, (27-28/6/2024).
Dalam penyusunan CP, TP, ATP dan Modul Ajar Quran Hadis Asran Dirun bersama dengan Muhammad Samsul Kepala MI Mutiara Insan membagi kelompok guru dalam penyusunan tersebut.
Nor Aina dan Fathul Jawadi bertugas menyusun perangkat fase A yaitu pada kelas I dan II. Nina dan Tugimah pada fase B yaitu kelas III dan IV. Sedangkan Marhamah dan Neli Hidayati pada fase C yaitu kelas V dan VI.
Dalam penyusnanan CP, TP, ATP dan Modul Ajar, mereka terlebih dahulu menganalisa CP pada fase masing-masing, yaitu dengan mengidentifikasi kompetensi dan materi ajar, yang nantinya dituangkan ke dalam Tujuan Pembelajaran.
Menurut nara sumber Kurniasih mengatakan bahwa CP sudah disediakan oleh pemerintah, jadi tidak boleh ditambah atau dikurangi kalimat atau kata-katanya. ” Jadi guru tinggal memilah mana yang termasuk kompetensi dan materi ajar”, terang Kurniasih.
Hasil analisa guru terhadap CP itu dituangkan ke dalam TP dalam bentuk kalimat operasional, tambah Kurniasih lagi.
Sebagai contoh pada CP fase A disebutkan “Peserta didik mampu mengenal huruf hijaiyah secara terpisah dan bersambung beserta tanda bacanya, bacaan Ghunnah, Al Qamariyah, dan Al-Syamsiyah, sehingga mampu melafalkan dan mempraktikkan hukum bacaan dengan baik dan benar sebagai prasyarat membaca Al-Qur’an secara fasih untuk menjalankan kewajiban menghayati dan mengamalkannya dalam konteks beragama, berbangsa, dan bernegara”.
Dari CP di atas maka kompetensi yang nampak adalah mengenal huruf hijaiyah, melafalkan, dan mempraktikkan bacaan huruf hijaiyah dan hukum bacaan ghunnah, qomariah dan syamsiah, ujar Kurniasih.
Lalu kompetensi tersebut dibuat dalam satu kalimat operasional yang utuh yang ditulis dalam TP, pungkasnya.
Sementara nara sumber lainnya H. Rumaidi menyebutkan ada beberapa perbedaan antara kurikulum merdeka dan kurikulum 2013.
Seperti halnya CP dalam kurikulum 2013 disebut Kompetensi Inti, TP dalam kurikulum 2013 disebut Kompetensi Dasar, ATP dalam kurikulum 2013 disebut silabus sedangkan modul ajar dalam kurikulum 2013 disebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Sementara menurut hasil penelitian dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Vanda Rezania dalam https://umsida.ac.id/kurikulum-2013-dan-kurikulum-merdeka-apa-perbedaannya/, menyebutkan bahwa dalam kurikulum 2013 merupakan metode belajar dengan menggunakan mata pelajaran terpadu, pendekatan saintifik, serta penilaian autentik.
Sedangkan dalam kurikulum merdeka memiliki berbagai pendekatan intrakurikuler dengan memaksimalkan peserta didik untuk mendalami konsep dan kompetensi yang membentuk karakter siswa dalam pembelajaran. Kurikulum ini dirancang agar siswa bisa belajar dengan suasana yang menyenangkan tanpa terbebani oleh nilai capaian pembelajaran.
H. Rumaidi mengharapkan kegiatan bimtek ini bisa menghasil suatu produk, yaitu berupa perangkat bahan ajar kurikulum merdeka dari kelas I s.d VI sebagai bahan acuan bagi guru dalam mengajar pada tahun pelajaran baru 2024/ 2025 nanti, pungkasnya.(Redaksi)