PALANGKA RAYA, INFOBORNEO.COM – Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Hendrikus Satriya Budi, mengungkapkan bahwa pembakaran lahan yang dilakukan oleh masyarakat masih menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut. Banyak titik api ditemukan di lahan yang telah dibersihkan dengan metode pembakaran.
Hendrikus menjelaskan bahwa praktik pembakaran lahan kerap kali dilakukan untuk membuka lahan baru atau mengelola kebun, namun tanpa pengawasan yang ketat, hal ini bisa memicu kebakaran yang lebih luas dan berbahaya.
“Kami telah menemukan bahwa titik-titik api yang muncul selalu berada di lahan-lahan yang telah dibersihkan oleh masyarakat. Ini menunjukkan bahwa kebakaran ini bukanlah kejadian yang terjadi dengan sendirinya, melainkan hasil dari tindakan manusia,” kata Hendrikus, Selasa (01/08/2024).
BPBD berupaya meningkatkan pemantauan dan bekerja sama dengan berbagai instansi untuk melakukan pencegahan lebih lanjut. Mereka juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap risiko kebakaran yang ditimbulkan oleh praktik pembakaran sembarangan.
Hendrikus menyebutkan, pihaknya telah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya pembakaran lahan dan mengingatkan bahwa tindakan tersebut dapat berujung pada bencana besar.
“Penting untuk memahami bahwa pembersihan lahan dengan cara membakar dapat menimbulkan risiko kebakaran yang serius. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani masalah ini, termasuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan konsekuensi dari praktik pembakaran lahan,” tutur Hendrikus.
Ia menambahkan bahwa upaya pencegahan akan terus diperkuat untuk memastikan kejadian Karhutla bisa ditekan seminimal mungkin.