Karhutla di Palangka Raya Akibat Pembukaan Lahan dengan Pembakaran, BPBD Ingatkan Risiko

208

PALANGKA RAYA, INFOBORNEO.COM – Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Hendrikus Satriya Budi, menyatakan bahwa praktik pembukaan lahan dengan pembakaran menjadi penyebab utama kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kota ini. Kebakaran tersebut umumnya terjadi di lahan yang telah dibersihkan untuk tujuan tertentu.

Hendrikus menjelaskan bahwa titik-titik api yang terdeteksi biasanya berada di area lahan yang baru dibersihkan oleh masyarakat. Pembakaran lahan kerap dijadikan metode untuk membersihkan dan membuka lahan baru, terutama untuk kepentingan pertanian atau perkebunan.

“Kami telah menemukan bahwa titik-titik api yang muncul selalu berada di lahan-lahan yang telah dibersihkan oleh masyarakat. Ini menunjukkan bahwa kebakaran ini bukanlah kejadian yang terjadi dengan sendirinya, melainkan hasil dari tindakan manusia,” kata Hendrikus, Selasa (01/08/2024).

Ia menegaskan bahwa BPBD terus berupaya untuk memantau area rawan Karhutla serta bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan tindakan cepat jika kebakaran terjadi. Edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya pembakaran lahan juga terus dilakukan.

Selain mengingatkan bahaya kebakaran, Hendrikus mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menghindari praktik pembakaran sembarangan. Upaya ini bertujuan untuk meminimalisir risiko kebakaran yang bisa merugikan banyak pihak.

“Penting untuk memahami bahwa pembersihan lahan dengan cara membakar dapat menimbulkan risiko kebakaran yang serius. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani masalah ini, termasuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan konsekuensi dari praktik pembakaran lahan,” jelas Hendrikus.

BPBD berharap melalui peningkatan edukasi dan pengawasan, kejadian Karhutla di Palangka Raya dapat ditekan seminimal mungkin.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.