BPBD Palangka Raya Tegaskan Karhutla Bukan Murni Bencana Alam

218

PALANGKA RAYA, INFOBORNEO.COM – Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Hendrikus Satriya Budi, menegaskan bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di kota ini sebagian besar bukanlah bencana alam, melainkan dipicu oleh aktivitas manusia. Banyak titik api ditemukan di area yang sengaja dibersihkan oleh masyarakat.

Menurut Hendrikus, hasil pemantauan menunjukkan bahwa lahan-lahan yang terbakar seringkali merupakan area yang baru dibuka atau dibersihkan untuk tujuan tertentu, seperti perkebunan atau pembukaan lahan baru. Pembakaran menjadi metode yang digunakan, meskipun berisiko menyebabkan kebakaran besar.

“Kami telah menemukan bahwa titik-titik api yang muncul selalu berada di lahan-lahan yang telah dibersihkan oleh masyarakat. Ini menunjukkan bahwa kebakaran ini bukanlah kejadian yang terjadi dengan sendirinya, melainkan hasil dari tindakan manusia,” kata Hendrikus, Selasa (01/08/2024).

BPBD Palangka Raya telah meningkatkan langkah pencegahan, termasuk patroli dan pemantauan ketat di area rawan Karhutla. Selain itu, kerja sama dengan instansi lain seperti Damkar juga diperkuat untuk memastikan kesiapsiagaan.

Hendrikus juga menyebutkan bahwa upaya pencegahan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan keterlibatan aktif dari masyarakat. Ia mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan membakar lahan.

“Penting untuk memahami bahwa pembersihan lahan dengan cara membakar dapat menimbulkan risiko kebakaran yang serius. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani masalah ini, termasuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan konsekuensi dari praktik pembakaran lahan,” ujarnya.

Dengan adanya langkah-langkah tersebut, Hendrikus berharap kasus Karhutla dapat dikurangi dan kerusakan lingkungan dapat diminimalisir.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.