INFOBORNEO, Palangka Raya – Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berdampak munculnya kabut asap di wilayah Kalimantan Tengah, terkhusus Kota Palangka Raya, tidak berdampak signifikan terhadap sektor perekonomian masyarakat.
“Sejauh ini tidak ada dampak dari karhutla terhadap perekonomian. Khususnya di Kota Palangka Raya,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, Sabtu (07/10/2023)
Pj Wali Kota Palangka Raya menjelaskan, harga komoditas bahan kebutuhan pokok di pasaran masih relatif stabil. Namun demikian, sejumlah komoditas pokok seperti halnya beras ada sedikit mengalami kenaikan.
“Naiknya harga beras ini lebih disebabkan menurunnya produksi pertanian pada komoditas padi, yang terpengaruh akibat kemarau dan dampak kekeringan,” ungkapnya.
Sementara itu perlu diketahui lanjut Hera, untuk lahan pertanian produktif di Kota Palangka Raya juga ada yang terdampak karhutla. Berdasarkan data, luasan lahan pertanian yang terdampak yakni mencapai delapan hektar.
Terlepas dari itu imbuh Hera, pasokan dan harga komoditas pangan atau kebutuhan pokok di pasaran Kota Palangka Raya, masih relatif stabil.
“Terlebih berdasarkan laporan dari Bulog stok bahan pangan masih aman sampai beberapa bulan ke depan,” pungkasnya.(Redaksi)