Elisabeth Ungkap Manfaat dari Program JKN

213

INFOBORNEO, Palangka Raya – Perjalanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia sudah memasuki tahun yang kesepuluh. Tak sedikit masyarakat Indonesia yang sudah menjadi bagian dari perjalanan Program JKN tersebut, mulai dari masyarakat yang rutin menerima manfaat dari kepesertaan Program JKN atau bahkan masyarakat yang telah menjadi Peserta JKN namun belum pernah merasakan manfaatnya secara langsung.
Elisabeth Natalia (30) adalah salah satu contoh masyarakat yang telah menjadi bagian dari berjalannya Program JKN. Wanita yang tinggal di Jalan Balida Kota Palangka Raya itu sebelumnya belum pernah merasakan manfaat pelayanan rawat inap di fasilitas kesehatan menggunakan Program JKN. Hingga akhirnya ia menderita sakit saraf dan harus dilakukan rawat inap karena kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan untuk menjalani pelayanan rawat jalan.
Kepada tim Jamkesnews.co, Elisabeth menjelaskan bahwa pengalamannya ketika mengalami sakit saraf tersebut adalah pertama kalinya ia harus mendapatkan layanan rawat inap. Sebelumnya ia tidak pernah sampai dirawat inap saat membutuhkan layanan kesehatan. Namun siapa sangka karena adanya permasalahan pada bagian saraf membuatnya harus menjalani pelayanan rawat inap di rumah sakit.
“Ada masalah pada saraf bagian belakang saya, jadi kemarin itu saya tidak bisa bergerak terasa kaku gitu badan dan kaki dua-duanya. Untungnya ini sudah diberi cairan lewat infus dan dikasih juga vitamin saraf. Ini pertama kalinya saya menggunakan Program JKN untuk layanan rawat inap, tapi kalau untuk layanan rawat jalan saya sudah beberapa kali menggunakan Program JKN untuk berobat ke Poli Penyakit Dalam karena ada riwayat sakit Gerd (penyakit asam lambung).” ungkap Elisabeth.
Elisabet juga mengatakan bahwa ia tidak merasakan gejala apapun yang berkaitan dengan sakit saraf. Sebelum mendapatkan layanan rawat inap ia hanya mengeluh sakit di bagian perut karena asam lambung (Gerd) yang selama ini sudah beberapa kali ia rasakan. Hingga akhirnya ia harus dilarikan ke IGD rumah sakit karena kondisi badannya yang tidak bisa digerakkan akibat sakit.
“Nah, sebelumnya saya tidak ada riwayat sakit saraf, baru kali ini terjadi langsung masuk rawat inap. Kalau untuk keluhan sakit saraf ini awalnya juga saya merasa sakit Gerd, tapi setelah diobati akhirnya sembuh keluhan Gerd itu, baru sekarang muncul rasa sakit di bagian punggung sampai kaki. Makanya kemarin saya langsung mendapat layanan di IGD (Instalasi Gawat Darurat) karena memang sudah susah untuk digerakan badan saya, sampai dokter di IGD minta saya untuk menggenggam tangan juga tidak bisa karena kaku,” kata Elisabeth.
Setelah Elisabeth mendapatkan layanan rawat inap di rumah sakit, kini kondisinya sudah semakin membaik dan beranjak pulih. Ia pun mengungkapkan bahwa keberadaan Program JKN sangat membantu, manfaatnya sangat banyak tidak hanya untuk pelayanan rawat jalan saja.
“Sekarang kondisi saya sudah sangat baik, setelah dilakukan perawatan di sini selama tiga hari membuat badan berangsur-angsur pulih. Dari yang tadinya tidak bisa bergerak sekarang sudah bisa bergerak, bisa menggenggam dan memegang sesuatu. Kalau dibandingkan dengan sebelumnya mau digerakkan saja sudah tidak bisa. Syukur ada Program JKN dengan manfaat yang begitu banyak. Tidak hanya manfaat ketika mendapatkan layanan rawat jalan saja, tapi Program JKN ini juga sangat bermanfaat ketika membutuhkan pelayanan rawat inap di rumah sakit,” imbuh Elisabeth.
Diketahui Elisabeth beserta keluarganya terdaftar dalam kepesertaan Program JKN sebagai peserta mandiri atau segmen kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Dengan pelayanan yang telah ia dapatkan tersebut ia mengaku puas dengan Program JKN yang dapat digunakan dalam keadaan gawat darurat sekalipun dengan proses yang mudah. (Redaksi)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.